Kamis, 18 November 2010

OUTLINE (KERANGKA KARANGAN)

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.

Manfaat dari kerangka karangan :

1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh dan terarah

2. untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.

3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.

4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.

5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

Pola susunan kerangka karangan

· Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

a. berdasar urutan waktu

b. berdasar urutan ruang

c. berdasar urutan topic yang ada

· Pola logis adalah unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika / pola pikir manusia.

Pola logis berdasarkan urutan :

a. klimaks- anti klimaks

b. umum- khusus

c. sebab- akibat

d. proses

Macam – macam kerangka karangan

· Berdasar Sifat Rinciannya:

1. Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:

cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:

a) topiknya tidak kompleks

b) akan segera digarap

2. Kerangka Karangan Formal:

terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:

a) topiknya sangat kompleks

b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

Cara kerjanya:

Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.

· Berdasar perumusan teksnya:
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik

Syarat kerangka karangan yang baik :

1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.

2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.

3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.

4. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

Sistem penomoran pada kerangka karangan

Ada 2 model / cara :

1. Sistem campuran huruf dan angka

I . Angka Romawi Besar untuk BAB

A. Huruf Romawi Besar untuk Sub Bab

1. Angka Arab besar

a. Huruf Romawi Kecil

i. Angka Romawi Kecil

(a) Huruf Romawi Kecil Berkurung

(1) Angka Arab Berkurung

2. Sistem angka Arab dengan digit

Sistem penomoran dengan angka arab mempergunakan sistem digital. Angka terakhir dalam sistem dijital tidak diberikan titik seperti 1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom. Akan tetapi, bila satu angka diberi tanda titik seperti 1. Pendahuluan, 2. Landasan Teori dll. (dalam makalah). Apabila ada penomoran sistem dijital antara angka Arab dengan huruf, harus dicantumkan titik seperti 3.2.2.a. Sistem penomoran pada dasarnya mengikuti kaidah Ejaan yang Disempurnakan.

Sumber :

Finoza, Lamuddin.2008.Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa NonJurusan Bahasa.Jakarta : Diksi Insan Mulia.

http://www.google.com

Jumat, 12 November 2010

Pengobatan Diabetes dengan Susu Low Fat

Penelitian terbaru menyarankan agar mengonsumsi produk olahan susu dengan kadar lemak rendah (low fat), seperti smoothie yang dibuat dari yogurt rendah lemak. Tapi jangan juga lupa untuk melengkapinya dengan rutin berolahraga. Kesimpulan ini didapat dari 10 tahun penelitian yang dilakukan terhadap 3.000 responden. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Pertama adalah kelompok yang mengonsumsi berbagai jenis produk susu dan kelompok kedua tidak mengonsumsi olahan susu sama sekali. Hasilnya, kelompok pertama memiliki resistensi insulin 70 persen lebih rendah.

Resistensi insulin merupakan suatu kondisi dimana kepekaan hormon insulin mengalami penurunan dan membuat kadar gula darah kita tidak seimbang atau kelebihan gula darah. Umunya obesitas atau kegemukan, ditandai dengan meningkatnya resistensi insulin. “Semua kandungan dalam susu, seperti laktosa, protein, dan lemak berpotensi meningkatkan kadar gula,” ujar Mark A. Pereira, PhD, salah satu peneliti dari Harvard Medical School. Namun gula susu (laktosa) yang diubah menjadi gula darah diproses lebih lambat, sehingga baik untuk mengontrol kadar gula darah dan menurunkan tingkat insulin.

Protein dalam susu akan membantu menjaga kekebalan tubuh kita. Sedangkan kandungan lemaknya akan membuat kita juga merasa terpuaskan. Nikmati juga nutrisi lain dari produk-produk olahan susu yang juga bermanfaat, seperti kalsium, magnesium, dan potasium.

Perangi diabetes dengan :

· Mengonsumsi 2 porsi susu rendah lemak setiap hari. Setiap porsi akan memotong resistensi insuli yang berlebih hingga 20%.

· Lakukan penukaran. Pilihlah produk-produk olahan susu, ketimbang camilan berkarbohidrat tinggi dan rendah serat, seperti minuman bersoda, permen, atau makanan cepat saji.

· Dampingi susu dengan buah, sayur dan gandum utuh. Kita bisa menambahkan potong buah segar di dalam yogurt saat sarapan. Atau melelehkan keju rendah lemak di atas roti gandum utuh.

Sumber : Kompas

Kamis, 11 November 2010

Kacang Hijau Sebagai Obat Demam

Kacang hijau justru tak terpengaruh oleh panas. Selain mengandung berbagai vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya, kacang hijau juga bisa membantu menyembuhkan penyakit.

Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A, B1, dan C), serta beberapa mineral. Kelebihan kacang hijau adalah kecambahnya (tauge) mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan kedelai. Menurut Ir I.G.A. Ari Agung M., dosen Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, kandungan gizi yang terdapat dalam 110 gram kacang hijau antara lain, 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, dan sisanya berupa vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral fosfor, zat besi, dan mangan.

Berbagai penyakit maupun gangguan yang bisa diatasi dengan mengasup kacang hijau antara lain beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengurangi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dan lain-lain.

Selain itu, kacang hijau juga bisa menurunkan demam. Bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam terbaik bila dibandingkan dengan ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.

Aneka Ramuan Kacang Hijau Ada banyak macam penyakit yang bisa dibantu penyembuhannya dengan mengasup kacang hijau. Berikut ini beberapa ramuan kacang hijau yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Dari berbagai sumber ramuan-ramuan ini diambil, salah satunya dari Drs. Didik Gunawan, Apt. S.U., dosen pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sumber : Kompas

Senin, 01 November 2010

TEMA, TOPIK DAN JUDUL

TEMA

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatarbelakangi dan mendorong seseorang menuliskan karangannya. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting sebagai pedoman untuk menulis karangan secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan penulis.Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.

Tema pendek umumnya berbentuk kata atau frasa, misalnya suatu film bertema perjuangan, bertema kesenjangan sosial. Tema yang panjang biasanya berbentuk kalimat inverse, misalnya Melalui Kepedulian Sosial kita Gencarkan GNOTA.

Syarat sebuah tema:

1. Tema harus menarik perhatian penulis.
2.
Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3.
Tema harus Bermanfaat.
4.
Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5.
Tema yang dipilih harus yang menarik.
6.
Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7.
Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8.
Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

Unsur-unsur tema :

1. Alur cerita

2. Penokohan

3. Latar

TOPIK

Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Topik merupakan salah satu unsur yang penting dalam percakapan.

Syarat sebuah topic yang baik :

1. menarik untuk ditulis dan dibaca

2. dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah

Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Contoh pembatasan topik:upaya pengembangan bibit unggul di kalangan petani”.

JUDUL

Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita. Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul merupakan lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

Syarat penulisan judul :

1. Harus bebentuk frasa.
2.
Tanpa ada singkatan atau akronim.
3.
Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
4.
Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
5.
Menarik perhatian.
6.
Logis.
7.
Sesuai dengan isi.

8. Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat .

Judul terbagi atas dua yaitu :

· Judul langsung

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

· Judul tak langsung

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Fungsi judul :

1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis

2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membacanya atau untuk mempelajari isinya.

3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.

4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Sumber :

Hs, Widjono. 2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Finoza, Lamuddin.2008.Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa NonJurusan Bahasa.Jakarta : Diksi Insan Mulia.